Halaman

Selasa, 22 Mei 2012

PIDATO

Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh karena itu, unsur-unsur yang berupa intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan), gerak-geri, dan mimik merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi lisan.

A. Macam Pidato Berdasarkan Tujuan
1. Pidato Persuasif
a. Bersifat mendorong atau mengajak
b. Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar
menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya.
2. Pidato Informatif atau Instruktif
a. Berisfat memberitahukan atau mengabarkan
b. Reaksi yang diinginkan adanya pengertian dan pemahaman pendengar atas penyampaian informasi dalam pidato tersebut.
3. Pidato Rekreatif
a. Bersifat menghibur
b. Reaksi yang diinginkan adalah terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu kegembiraan.

B. Macam Pidato Berdasarkan Penyampaiannya
1. Impromptu (serta merta), pembicara secara spontanitas (improvisasi) menyampaikan pidatonya, biasa digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu. Misalnya pada suatu acara peringatan kelahiran (ulang tahun), yang berulang tahun diminta oleh pembawa acara tersebut untuk menyampaikan pidato atau sambutan.
2. Menghafal, pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan sebelum menyampaikan pidato tersebut di hadapan pendengar,
3. Naskah, pembicara membaca sebuah teks atau naskah yang sudah disusun sebelum pidato disampaikan di hadapan pendengar.
4. Ekstemporan, metode pidato seperti ini dapat dikatakan sebagai jalan tengah, yakni pembicara membuat catatan berisi pokok-pokok permasalahan yang berkaitan dengan tema pidato yang akan disampaikan. Jadi, ketika di hadapan pendengar, pembicara hanya berbekal catatan tersebut sebagai pemandu ketika menyampaikan pidatonya. Tidak jarang, pembicara yang menggunakan metode ini juga mengambil langkah dengan berimprovisasi atau mengembangkan sendiri pokok-pokok pidato itu.

C. Kerangka Pidato
Sebelum menyusun sebuah teks atau naskah pidato, khusus yang menggunakan metode menghafal atau membaca naskah, ada baiknya membuat kerangka pidato yang berisi pokok-pokok masalah seperti halnya pada pembicara yang menggunakan metode ekstemporan. Secara garis besar, kerangka pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Pendahuluan, berisi uraian yang bertujuan untuk mempersiapkan pendengar pada pokok permasalahan yang hendak dikemukakan.
2. Isi, berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan.
3. Penutup, berisi rangkuman, seruan maupun penegasan, atau dapat pula berupa pesan atau imbauan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar