Halaman

Sabtu, 26 Mei 2012

UNSUR KARYA SASTRA

Secara umum karya sastra (modern) khususnya prosa memiliki dua unsur pokok, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sastra adalah unsur yang membangun suatu karya sastra dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik sastra adalah unsur luar yang memengaruhi suatu karya sastra.
A. Unsur Intrinsik
Bagian-bagian dari unsur intrinsik sastra yaitu:
1. Tema adalah pokok pikiran pengarang, inti cerita karya sastra itu.
2. Tokoh adalah lakon yang diperankan oleh seseorang
dan memiliki karakteristik serta posisinya sendiri dalam tiap cerita karya sastra. Tokoh berdasarkan karakteristik dan posisinya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tokoh utama, tokoh yang menjadi fokus cerita, umumnya digambarkan dalam karakter protagonis.
b. Tokoh sentral, tokoh yang menjadi sumber masalah dan penyebab adanya konflik cerita, umumnya digambarkan dalam karakter antagonis atau lawan dari protagonis.
c. Tokoh pembantu, tokoh yang tidak terlibat langsung dalam konflik cerita, bersifat netral atau tidak memihak antara tokoh sentral dan tokoh utama. Dari segi karakter tokoh ini disebut tritagonis.
3. Penokohan adalah perwujudan tokoh didasarkan pada fisik, mental, dan hubungan sosialnya dalam cerita karya sastra itu.
4. Latar (setting) adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana kejadian cerita karya sastra itu.
5. Alur (plot) adalah jalan cerita yang menunjukkan urutan tiap adegan dalam cerita  karya sastra itu. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. alur maju
b. alur mundur
c. alur campuran
Adapun bagian-bagian yang menjadi adegan dalam cerita tersebut adalah sebagai berikut:
a. pengenalan, pada bagian ini dipaparkan tema atau masalah dalam cerita.
b. konflik, pada bagian ini terjadi benturan antara tokoh utama dan tokoh sentral.
c. klimaks, pada bagian ini benturan yang terjadi antara dua pihak akan mengalami pucaknya.
d. antiklimaks, pada bagian ini suasana tegang akibat konflik yang memuncak perlahan mulai mereda.
e. penyelesaian, akhir cerita (happy ending atau sad ending).
6. Sudut pandang (point of view) adalah cara pengarang bercerita, atau dapat pula dikatakan gambaran posisi pengarang pada cerita karya sastra. Sudut pandang dibedakan menjadi:
a. Sudut pandang orang pertama (pengarang berada dalam cerita dan ikut berperan, aku-an):
1) pelaku utama (pengarang sendiri yang menjadi fokus cerita)
2) pelaku sampingan (pengarang hanya berperan sebagai pemeran sampingan, tidak terlibat langsung dalam masalah yang ada dalam cerita itu).
b. Sudut pandang orang ketiga (pengarang berada di luar cerita, dia-an):
1) serba tahu (pengarang mengetahui tiap permasalahan yang terjadi dalam tiap adegan cerita).
2) pencerita (pengarang memiliki keterbatasan bercerita pada tiap adegan, umumnya narasi cerita dengan menggunakan sudut pandang ini terdapat beberapa kalimat pertanyaan yang diarahkan kepada pembaca/ penikmat karya sastra).
7. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra. Amanat umumnya bersifat objektif, atau dapat diartikan berbeda-beda pada tiap pembaca karya sastra itu disesuaikan dengan kebutuhan.

B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik ata unsur luar yang memberi pengaruh pada suatu cerita karya sastra terdiri dari:
a. Riwayat pengarang, yang meliputi kehidupan pribadinya baik pendidikan maupun hubungan sosial pengarang pada kehidupan nyata.
b. Nilai-nilai kehidupan, seperti nilai moral (perilaku), nilai estetika (keindahan), nilai sosial (lingkungan dan masyarakat setempat), nilai budaya (adat dan kebiasaan), nilai religius (keyakinan), nilai pendidikan (ajaran-ajaran baik), dan nilai filosofi (pandangan hidup).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar